Optimalisasi Mutu Keripik Pisang di Desa Teratak melalui Sistem PDCA
Lombok Tengah, 2 Agustus 2025 — Program Mahasiswa
Membangun Desa–Doktor Mengabdi (MMD-DM) Universitas Brawijaya sukses menggelar
kegiatan peningkatan mutu produk keripik pisang di Desa Teratak, Kecamatan
Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Kegiatan ini mengusung tema “Optimalisasi
Mutu Produk Keripik Pisang melalui Penerapan Sistem Plan Do Check Action
(PDCA)” dan diikuti oleh para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) setempat.
Program yang digagas oleh Citra Arta Septiana dan didampingi
oleh dosen pembimbing Kiki Fibrianto, STP, M.Phill, Ph.D ini berawal dari
temuan di lapangan bahwa proses produksi keripik pisang di Desa Teratak masih
menggunakan metode konvensional tanpa pengendalian mutu maupun Standard
Operating Procedure (SOP). Hal tersebut menyebabkan ketidakkonsistenan
kualitas, mulai dari rasa, tekstur, hingga kemasan.
Melalui kegiatan sosialisasi pada 29 Juli 2025, sebanyak 33
peserta yang terdiri dari pelaku UMKM dan perangkat desa mendapatkan pembekalan
materi mengenai konsep PDCA serta penyusunan SOP produksi keripik pisang. “Kami
ingin pelaku usaha memahami pentingnya perencanaan, pelaksanaan, pengecekan,
dan perbaikan berkelanjutan dalam menjaga mutu produk,” ujar Citra.
Hasil kuesioner menunjukkan peningkatan signifikan dalam
pemahaman peserta. Sebanyak 90,9% responden memahami bahwa pengendalian mutu
bertujuan memastikan produk sesuai standar, dan angka yang sama juga mengetahui
fungsi SOP sebagai panduan kerja. Empat SOP inti berhasil disusun, mencakup
tahapan pemilihan bahan baku, pengolahan, pengecekan mutu, dan pengemasan.
Monitoring pasca kegiatan menunjukkan sebagian besar pelaku
usaha mampu menerapkan SOP, meski masih ditemukan kendala pada konsistensi
pencatatan hasil pengecekan mutu. Kendala ini terutama muncul saat permintaan
produk meningkat. Meski demikian, program ini dinilai berhasil meningkatkan
daya saing keripik pisang Desa Teratak, sekaligus mendukung target Sustainable
Development Goals (SDGs) desa, yaitu pengentasan kemiskinan, pertumbuhan
ekonomi merata, serta konsumsi dan produksi yang ramah lingkungan.
Ke depan, tim merekomendasikan pendampingan rutin minimal
sebulan sekali, pelatihan teknik pengolahan modern, dan pembentukan komunitas
pengendalian mutu desa. Harapannya, mutu produk keripik pisang dapat terus
meningkat, membawa manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat Desa
Teratak.
Comments
Post a Comment